It's Me...

Aku memang bukan seorang pujangga, yang mampu melahirkan kata-kata indah dalam sekejap.
Aku hanyalah seorang gadis biasa yang ingin mencurahkan keluhnya hati lewat butiran kata-kata sederhana.
Aku tak mampu menciptakan ribuan syair indah dengan sejuta makna yang terkandung di dalamnya.
Namun, aku bisa menuangkan apa yang ku rasa melalui sebuah pena menjadi bait-bait yang bermakna.
Entah mulai kapan aku tertarik untuk menulis, merangkai huruf-huruf dan merajutnya menjadi kata-kata indah.
Aku tak pernah merasa bosan untuk merangkai kata tersebut menjadi cerita yang dapat dinikmati dan diresapi arti dari setiap makna yang terkandung di dalamnya.
Tapi, aku merasa nyaman, dan ketenangan saat menulis membuat aku semakin tertarik untuk terus menulis.
Dengan menulis, aku tak perlu merasa canggung dan malu mencurahkan semua yang ku rasa dan ingin ku ungkapkan.
Dengan menulis, aku mendapat kebebasan berimajinasi dan menyalurkan kata nurani menjadi sebuah kalimat yang dapat dinikmati.

Senin, 31 Oktober 2011

karya gue( ngegalau? gak tuh:P)

Kalau cinta memang bukan hanya dalam kata-kata, tentu tidak ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan. Orang yang mampu memaafkan hanyalah orang-orang yang punya cinta, tetapi orang yang punya cinta seharusnya tidak menyakiti atau menguji sesama dengan mengulang-ngulang kesalahan yang itu-itu juga. Memaafkan bukanlah sebuah perasaan, tetapi sebentuk tindakan, sebentuk kemauan dari diri seseorang. Memaafkan adalah suatu mukjizat yang secara ajaib bisa dirasakan, tetapi tidak banyak diantara kita mampu melakukannya dengan mudah. Diam dan Kosong Diam adalah kata yang mungkin mudah untuk diucapkan. Diam adalah kata yang sangat sulit untuk dilukiskan. Diam adalah diam. Tapi diam tidak berarti diam, tetapi sesungguhnya adalah gerak. Bahkan gerak itu sesungguhnya adalah diam yang sebenar-benarnya. Menanti di batas waktu Ku bentangkan sabar seluas-luasnya. Ku buka ketulusan hati selebar-lebarnya. Tidak saja untuk mengikhlaskan segala yang telah beranjak dari sisi Tapi juga untuk menguatkan hati bahwa ini bukan akhir. Maka air mata itu sudah tidak ada guna lagi Gelisah malamku tak akan terjawab apapun Lukisan rindu menjadi tak bermakna Hati yang terserak ku himpun