It's Me...

Aku memang bukan seorang pujangga, yang mampu melahirkan kata-kata indah dalam sekejap.
Aku hanyalah seorang gadis biasa yang ingin mencurahkan keluhnya hati lewat butiran kata-kata sederhana.
Aku tak mampu menciptakan ribuan syair indah dengan sejuta makna yang terkandung di dalamnya.
Namun, aku bisa menuangkan apa yang ku rasa melalui sebuah pena menjadi bait-bait yang bermakna.
Entah mulai kapan aku tertarik untuk menulis, merangkai huruf-huruf dan merajutnya menjadi kata-kata indah.
Aku tak pernah merasa bosan untuk merangkai kata tersebut menjadi cerita yang dapat dinikmati dan diresapi arti dari setiap makna yang terkandung di dalamnya.
Tapi, aku merasa nyaman, dan ketenangan saat menulis membuat aku semakin tertarik untuk terus menulis.
Dengan menulis, aku tak perlu merasa canggung dan malu mencurahkan semua yang ku rasa dan ingin ku ungkapkan.
Dengan menulis, aku mendapat kebebasan berimajinasi dan menyalurkan kata nurani menjadi sebuah kalimat yang dapat dinikmati.

Minggu, 24 Juni 2012

Orang yang berpikiran negatif selalu melihat kesulitan dalam setiap kesempatan, Sedangkan orang sukses selalu mencari kesempatan dalam setiap kesulitan. Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Lebih mudah untuk melawan ribuan orang bersenjata lengkap dibandingkan melawan kesombongan diri sendiri. Apa yang anda lakukan hari ini, merupakan kunci kebaikan ataupun juga kehancuran hari esok anda. Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini. Hal tersulit dalam kehidupan ini bukanlah untuk melampaui orang lain, tetapi melampaui ego dan diri kita sendiri. Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu. Sukses itu bagaikan bayangan, Semakin dikejar semakin menjauh. Jadi, abaikan hal itu dan jalanilah hidup apa adanya. Niscaya sukses akan mengikutimu. Jika niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita. Jangan sampai kita terlena untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal. Jadi perkayalah diri Anda baik dengan materi maupun dengan rohani, dan bagikan kekayaan tersebut kepada yang lebih membutuhkan. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita. Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu inginkan, Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis. Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan. Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya. Hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali. Wanita sulit jatuh cinta, karena lebih baik menunggu pria setia daripada menerima yg datang, tapi bisa pergi kapan saja. Jangan terburu-buru dalam cinta. Lebih baik menunggu seseorang yg tepat bagi hidupmu selamanya daripada hanya sementara. Jika dia memilih tuk tinggalkanmu, jgn memohonnya bertahan. Jika dia tak bisa terima kamu apa adanya, temukan seseorang yg bisa! Jika kamu biarkan masa lalu mengusik hidupmu saat ini, kamu tak akan pernah bisa berikan yg terbaik tuk dapat masa depan yg baik Belajarlah dari mereka di atasmu. Nikmati hidup bersama mereka di sampingmu. Jangan remehkan mereka di bawahmu. Kadang kamu terlalu memikirkan indahnya masa lalu hingga menutup diri saat ini. Lupakan mereka, temukan bahagiamu. Kita tdk bs mencegah atau menghapus perasaan. Kita hanya bs mengendalikannya, atau dikendalikan olehnya. Masa lalu memang menyimpan banyak kenangan, namun itu bukan alasan tuk tak terus melangkah ke depan. Banyak hal dalam hidup ini yg bisa membahagiakanmu, namun tak ada yg lebih bahagia daripada cinta dari seseorang yg kamu cintai.

Minggu, 27 November 2011

apa yang gue rasa?

maaf gue bales surat lo lewat sini. Pertama, waktu hari selasa, gue akui gue emang diam, sebenarnya gue mau cerita, tapi gue sadar gue gak mungkin cerita di depan orang (itu). gue milih diam, karena emang gue mau nenangin diri, karena gue gak mau omongan gue saat emosi nyakitin seseorang. tapi kenapa kalian ikut diem? Selama gue badmood apa pernah gue marah-marah sama kalian? gak kan? Selabil-labilnya gue, gue masih bisa jaga emosi gue. Kalo kalian bilang gue diemin, bukannya waktu itu gue ajak kalian shalat? tapi kalian yang diem kan? Sebelum pulang, gue juga ajak kalian pulang bareng, tapi kalian cuekin kan? Siapa yang sebenarnya diem? Rabu, gue ga pernah bermaksud marah apalagi ngejauh dari kalian, tapi siapa yang pindah tempat dan ngejauhi gue? kalian kan? Apa kalian nyapa gue? Senyum ajah kalian gak kan? Apa kalian ajak gue ke kantin? gak kan? Siapa yang sebenarnya diem? gue ato kalian? Ini yang paling nyakitin buat gue, gue gak suka dan gak terima disenggol kasar kaya gitu apalagi dengan alasan gak suka. Alasan apapun gue ngerasa banget kalo senggolan itu tanda kegasukaan. Omongan emang nyakitin tapi lebih nyakitin saat fisik menunjukkan kegasukaan. Apa gue salah kalo gue menghindar setelah itu? Mungkin cara gue salah, tapi gue lebih ga punya pilihan lihat kalian bertiga ketawa-ketiwi sementara gue sendiri, kalo kalian lihat gue ketawa bareng mereka, itu karena kalian yang mulai. Karena mereka peduli dan gak tega lihat gue sendiri? Apa kalian nunjukkin perasaan salah saat itu? Gak kan? kalian tanya kenapa gue gak cerita? Apa kalian kasih gue kesempatan buat cerita? Gak kan, kalian asyik bertiga dan gak nunjukkin respect sama gue gimana gue mau cerita? Sekali lagi gue tekenin, kalian bertiga dan gue sendiri. dateng ke kalian dan tiba-tiba sok asik, cerita sana-sini tentang masalah gue? Maaf gue bukan tipe kaya gitu. kalo masalah dia balik lagi kaya dulu, ya itu karena gak ada gue. kalian itu sahabatnya, bukan gue. Dan kalian gak akan bisa ngerasain apa yang gue rasain, karena kalian gak ada di posisi gue. Gue selama ini gak pernah nyimpen perasaan benci ato apalah sama orang karena gue ga mau dibenci. tapi keadaannya sekarang gue gak disukai, dan gue lebih baik menjauh dari orang yang gak suka dengan gue. itu alesan gue. kalian kenal gue udah 3tahun, tapi karena masalah yang gak terlalu besar kalian dengan mudah berpikiran buruk tentang gue, ini yang paling buat gue sakit. Gue gak pernah ngerasa sok pinter, kalo emang gue pilih2 temen, udah dari dulu gue ngelakuin itu, tapi gue milih kalian sahabat gue kan?Karena gue percaya kalian bisa menerima gue dan menghargai gue, bukan menjatuhkan. Gue dengan senang hati belajar bareng sama kalian, nyelesain tugas bareng", karena gue merasa kita sama, gue gak pernah bilang dan ngerasa paling pinter diantara kalian, gue kecewa bangat waktu dia bilang SOK PINTER, BELAGU, ato apalah. Kalo orang lain yang bilang gue gak masalah, tapi ini sahabat gue? Gue gak pernah ngerasa cemburu, tapi gue kecewa karena kalian pilih kasih. Gue rasa kalian ngerti kenapa gue bilang kalian pilih kasih.
Maaf kalo sikap gue salah. Tapi gue gak akan sejauh ini kalo ajah waktu itu kalian gak ngelakuin itu.

When The Bad Feeling Has Come..

Dan... Rasa ini datang lagi. Rasa yang begitu menyiksaku. I think it's fuckin' annoyed... Ini rasa di mana aku merasakan suatu ‘hal’ yang membuatku tidak nyaman tanpa tahu penyebabnya. Tidak! Aku barus aja menyadarinya, sesungguhnya aku tahu penyebabnya. Aku hanya bersikap munafik dengan berpura-pura tidak tahu. Menganggap bahwa aku seperti ini karena depresi atau stress biasa. Ini merupakan suatu siklus, ada saat tertentu aku merasa begitu kecil dan useless. Aku tidak pernah mau mengakuinya. Apalagi mencari penyelesaiannya. Yang aku lakukan hanya bersembunyi, sampai rasa itu tertimbun dengan sendirinya. Bukan! Bukan dengan sendirinya, akulah yang menimbunnya dengan cara menutup mata hatiku. Menutup hati dan bersikap baik-baik saja di depan mereka. Di depan dua orang yang tidak akan membiarkan aku menangis sakit. Tidakkah terpikir untuk membagi rasa ini pada mereka? Atau orang lain? Mereka? Mereka tak perlu tahu, aku sudah cukup menyusahkan mereka.... Orang lain? Terkadang, saat aku menunjukkan efek dari rasa ini... saat aku terlihat begitu temperamen sekaligus rapuh dalam waktu bersamaan, beberapa orang akan bertanya ‘kenapa’. Tapi, aku selalu berpikir saat mereka mendengarnya... mereka akan bersikap seolah tidak mendengar apa-apa. Aku sudah pernah mencobanya, dan tanggapan mereka hanya akan membuatku semakin terlihat buruk. Sepertinya masalah ini terlalu sepele bagi mereka. Aku hanya seperti anak kecil yang terlihat depresi karena bermacam masalah yang sesungguhnya tak bisa disebut masalah bagi orang lain. Begitukah? Apakah kata lainnya orang-orang menganggapku lemah? Tidak! Aku tidak akan membiarkannya. Aku akan tetap diam, tidak tahu aku kuat sampai kapan. Aku sungguh akan berusaha keluar dari siklus ini. Siklus yang kemungkinan aku buat sendiri, karena pola pikir dan gaya hidupku sendiri. Aku kuat! Percayalah itu! Aku juga akan belajar menjadi dewasa. Aku tidak akan menangis dan memberitahukan masalahku pada kalian. Aku tidak punya masalah! Setidaknya, anggap saja seperti itu. Jika kalian pikir, tidak ada manusia yang hidup sendiri. Aku akui benar, aku pun tidak bisa. Tapi, aku tidak ingin menjadi bahan tertawaan kalian, saat aku meminta bantuan... dengan senang hati kalian membantu, tapi aku sering merasa itu seperti sebuah tertawaan kecil terhadapku. Meskipun sebagian dari kalian tidak begitu. Maaf jika aku seperti ini. Maaf jika ini menyinggung kalian, aku tidak bermaksud. Cepat atau lambat, aku akan kembali baik-baik saja. Lupakan saja ini. Aku akan membayar semua kebaikan yang telah kalian lakukan. Jika bukan sekarang, mungkin nanti. Sungguh aku mengusahakannya. Dan... Aku bisa sendiri. Setidaknya, kuharap seperti itu. Jika setelah membaca ini, kalian akan berpikir buruk atau setidaknya mentertawakan sesuatu, aku tidak akan melarangnya. Aku masih memiliki Tuhan yang Maha Tahu.

Senin, 31 Oktober 2011

karya gue( ngegalau? gak tuh:P)

Kalau cinta memang bukan hanya dalam kata-kata, tentu tidak ada kesalahan yang tidak bisa dimaafkan. Orang yang mampu memaafkan hanyalah orang-orang yang punya cinta, tetapi orang yang punya cinta seharusnya tidak menyakiti atau menguji sesama dengan mengulang-ngulang kesalahan yang itu-itu juga. Memaafkan bukanlah sebuah perasaan, tetapi sebentuk tindakan, sebentuk kemauan dari diri seseorang. Memaafkan adalah suatu mukjizat yang secara ajaib bisa dirasakan, tetapi tidak banyak diantara kita mampu melakukannya dengan mudah. Diam dan Kosong Diam adalah kata yang mungkin mudah untuk diucapkan. Diam adalah kata yang sangat sulit untuk dilukiskan. Diam adalah diam. Tapi diam tidak berarti diam, tetapi sesungguhnya adalah gerak. Bahkan gerak itu sesungguhnya adalah diam yang sebenar-benarnya. Menanti di batas waktu Ku bentangkan sabar seluas-luasnya. Ku buka ketulusan hati selebar-lebarnya. Tidak saja untuk mengikhlaskan segala yang telah beranjak dari sisi Tapi juga untuk menguatkan hati bahwa ini bukan akhir. Maka air mata itu sudah tidak ada guna lagi Gelisah malamku tak akan terjawab apapun Lukisan rindu menjadi tak bermakna Hati yang terserak ku himpun

Sabtu, 26 Februari 2011

Ayah,Ibu, Aku, dan Cinta

Alur kehidupan yang kejam, penuh lika-liku, dan menyesatkan. Tapi dibalik kegelapan pasti ada cahaya terang.
Allah selalu memberikan dua pilihan pada kita.
Surga-neraka, baik-jahat, bahagia-menderita...
Hidup ini pilihan, dan hanya diri kita sendiri yang berhak menentukan pilihan tersebut.
Mau tetap berada pada kegelapan atau bangkit dan berjuang untuk sampai pada titik terang, walaupun untuk mencapainya kita harus merangkak.
Mamah bilang...
Allah maha adil dan bijaksana, dia gak akan memberikan hal yang buruk untuk kita selain untuk mengingatkan kita agar bisa mnejadi baik.
“kamu baik, allah pasti sayang sama kamu, tapi kalau kamu bertindak sebaliknya, kamu sendiri yang akan menanggung akibatnya. Kamu udah beranjak dewasa , kamu memang masih tanggung jawab mamah, tapi kamu punya kehidupan sendiri, dan kamu yang harus bertanggung jawab atas hidupmu pada allah...
Mamah benar...
Sekarang aku mengerti, ayah ibu melarangku untuk melakukan hal yang ku suka, bukan karena mereka kjam. Tapi karena mereka sayang aku, dan mereka gak ingin aku salah melangkah, karena mereka ingin aku bisa jadi yang terbaik, dan mereka ingin aku bahagia kelak...
Aku bangga memiliki mereka. Aku salah jika mengatakan mereka tak perduli padaku, karena mereka hanya ingin mengajarkan aku untuk mandiri dan tegar menghadapi pahitnya hidup...
Saat aku kecewa, sakit, dan terluka...
Mereka yang ada untukku...
Saat tak ada satu orangpun yang perduli padaku, mereka yang menjagaku, menyelimuti tubuhku saat ku tertidur karena kelelahan, membangunkanku setiap pagi, dan mendoakan ku sepanjang waktu...
Mereka tak pernah lelah untuk membuatku menjadi anak yang cerdas dan berbudi...
Ayah bilang,,,” ayah bukan melarangmu untuk berpacaran, tapi ayah tidak ingin kamu kecewa.”
Aku ingat kata” itu, dan aku menyesal karena tak menghiraukan nasihatnya...
Maafkan aku , ayah ibu...
Aku mengerti sekarang...
Cinta memang sering kali membuatku salah melangkah...
Cinta ini adalah pengalamanku...
Cinta ini mengajarkan aku, tak semua orang bisa menghargai seperti apa cinta yang sejati, tak banyak orang baik di dunia ini yang mau perduli dengan orang lain, mengajarkan aku untuk lebih tegar dan tak mudah dibodohi oleh orang yang banyak mengumbar dusta...
dan cinta ini mengajarkan aku untuk memaafkannya dan melupakan kesalahannya...
serta cinta ini pula yang tetap menuntutku untuk tetap mencintai cinta...

Minggu, 23 Januari 2011

cinta masa lalu

mengapa setetes air mata jatuh untuk seseorang yang bukan milikku lagi?
mengapa aku merindukan seseorang yang tidak bersamaku lagi?
dan mengapa aku mencinta seseorang yang cintanya bukan untukku lagi?
aku tenggelam dalam kehampaan masa lalu yag membuatku tak mampu beranjak ke tepi.
aku berada dalam samudra penyesalan dan tak mampu untuk melupakan perih luka itu.

Minggu, 03 Oktober 2010

hatiku

Saat hati merasa sakit, rasanya tubuh seolah mati kaku.
Tak dapat merasakan apa-apa selain kehampaan.
Kepekaan seolah memudar dan berubah menjadi mati rasa.
Tak ada yang mampu menyembuhkannya dan sangat sulit untuk menemukan obatnya
Saat kepercayaan dikhianati, tak ubahnya seperti pohon beringin yang daunnya habis terkena badai angin.
begitu pula hati, saat terkena goresan sedikit saja, diperlukan berjuta-juta waktu untuk membuatnya kembali utuh semula
Begitu pula dengan hatiku...
begitu tega kau menggoreskan samurai tepat di hatiku, secara perlahan hatiku mulai mati karena sikapmu
Lalu kau pergi meninggalkanku dalam penyesalan dan kepedihan...Jangankan untuk peduli dan membantuku, menoleh saja engkaupun enggan. ingin rasanya aku berbalik, mengejarmu dan menancapkan samurai itu tepat di otakmu, otak yang tak pernah menggunakan logikanya dengan baik,
namun hatiku masih mempunyai sedikit rasa untuk memaafkanmu, membiarkanmu pergi berlalu dari pandangan mataku, dan membiarkan diriku sendiri tinggal di dalam kepediahn yang tak da ujungnya itu.
Aku tetap berada di sana hingga sang waktu bersedia menjemput, hanya ditemani dengan derai aliran air mata yang seolah bernyanyi bagaikan suara melodi di tengah sang malam, hanya ditemani suara jangkrik-jangkrik kecil yang membuat duniaku seolah ramai dan musnahlah kesepian...Lagi-lagi itu hanyalah mimpi, yang mungkin aku pun tak pernah merasakan bangun dari mimpi buruk itu...
Perlahan aku mulai merangkak bangun dan mencari jalan keluar, melewati lorong kegelapan, samar-samar terlihat setitik cahaya yang membuatku bangkit dan berlari dengan sekuat langkahku untuk meraih setitik cahaya trsebut...
Saat tanganku berhasil menggenggamnya , tak akn lagi ku biarkan siapapun menghancurkannya, tak akan lagi ku biarkan siapapun berani menyentuh dan menyakiti hatiku untuk kesekian kalinya...